Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 02.52

PHYLOPOP.com - Kendati situasi perekonomian global bergejolak, nilai kekayaan orang kaya di Indonesia justru meningkat. Majalah Forbes menghitung, nilai kekayaan para triliuner Indonesia secara rata-rata meningkat 19 persen.

Forbes Rabu (23/11/2011) waktu setempat, merilis posisi orang terkaya Indonesia teratas masih dipegang oleh Hartono bersaudara. Selanjutnya, Susilo Wonowidjojo dan Eka Tjipta Widjaja. Nilai kekayaan ketiga orang tersebut mencapai 32,5 miliar dollar AS atau 38 persen dari total kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia.

Kekayaan Aburizal Bakrie justru melorot tajam. Kekayaan Aburizal diperkirakan melorot setelah menjual setengah dari sahamnya di PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Nilai kekayaan Ketua Umum Partai Golongan Karya ini melorot sebesar 57 persen menjadi 1,2 miliar dollar AS.

Dari 40 orang kaya ini, ada lima pendatang baru yakni Samin Tan. Lalu ada Achmad "Met" Hamami yang menjadi bos distributor alat berat Cartepillar dan Djoko Susanto, bekas mitra Putera Sampoerna.

Djoko adalah pemilik jaringan ritel Alfamart. Dia menduduki posisi 25 dengan nilai kekayaan sebesar 1,04 miliar dollar AS.

Kenapa Bisa Kaya?

Dua pengusaha rokok di Indonesia, Budi dan Michael Hartono masih bertengger sebagai orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes 2011 dengan total kekayaan mencapai Rp 126 triliun.

Bertahun-tahun lamanya, duo pengusaha rokok ini tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia, negara yang berpenduduk 230 juta jiwa. Beda dengan Amerika Serikat dimana orang terkaya merupakan pengusaha IT yakni Bill Gates, sang pemilik Microsoft, dengan kekayaan mencapai 59 miliar dollar AS.

Lalu mengapa Budi dan Michael bisa kaya raya dan meraup untung sebagai pengusaha rokok. "Rokok Djarum memang memberi sumbangan besar. Setara dengan industri keuangan dan propertinya," kata pengamat ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy kepada Tribunnews.com, Jumat (25/11/2011).

Budi dan Michael Hartono merupakan dua bersaudara pemilik grup rokok Djarum. Selain memiliki pabrik rokok Djarum, keduanya adalah bos PT Bank Central Asia Tbk (BCA), bank dengan pemilik nasabah kelas menengah atas terbesar di Indonesia.

Selain itu, mereka juga memiliki perkebunan sawit seluas 65.000 hektare di Kalimantan Barat sejak tahun 2008, serta sejumlah properti di antaranya pemilik Grand Indonesia. "Budi dan Michael menjadi terkaya karena BCA dan Grand Indonesia, baru didukung oleh industri rokoknya. Ditambah lagi dengan industri elektroniknya juga ada," ujar Noorsy.

Dikatakan, keduanya tampil dan kian mengokohkan diri sebagai orang terkaya sejak membeli BCA dan membeli Hotel Indonesia. "Padahal pangsa rokok Djarum dipenetrasi oleh Sampoerna (Philip Moris)," ujar Noorsy.

Sumber

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.